Chapter 1 – dewi 34D
Di musim panas yang panas, sinar matahari menusuk kulitku seperti panah beracun. Saat aku berdiri di pos pengintai, butiran keringat menetes di pipiku dan ke seragam rumput hijauku. Seperti ada yang mengeluarkan pancuran di bawah muka aku, membuat panas yang tak tertahankan ini lebih parah lagi.
Di musim panas yang panas, sinar matahari menusuk kulitku seperti panah beracun. Saat aku berdiri di pos pengintai, butiran keringat menetes di pipiku dan ke seragam rumput hijauku. Seperti ada yang mengeluarkan pancuran di bawah muka aku, membuat panas yang tak tertahankan ini lebih parah lagi.
Aku berdiri tak bergerak. Keringat di alisku menetes
melewati bulumata dan membuat pedih mata. Sialan, manager keamanan itu
mengambil payung di pos untuk mengganggu aku, pendatang baru di departemen
keamanan. Tidak apa-apa, aku akan menjadi pria yang lebih baik dan tidak
mengeluh ... ... Sialan, aku sekarat karena panas disini.
Namaku adalah Li Xiao Yao. Nama yang tidak biasa, bukan? Orang tua aku berharap bahwa aku akan tumbuh untuk berurusan dengan pengganggu dan membantu orang miskin, tapi aku tidak dapat memenuhi harapan mereka. Orang hanya bisa menggambarkan aku sebagai orang biasa, karena aku hanya bekerja kurang dari dua bulan di beberapa perusahaan sains Hangzhou sebagai bagian dari keamanan. Aku harus menanggung rasa malu dan disiplin yang mengharuskan kegiatan beberapa hari tanpa makanan, semua karena pekerjaan ini tidak mampu memberi aku makanan enak tiga hari sekali. Aku bahkan tidak memiliki kelengkapan seragam keamanan dan harus bekerja shift sore setiap hari, yang memaksa aku untuk menanggung musim panas ini pertama-tama. Hidupku sama pahitnya dengan jus yang di peras dari labu pahit.
Namaku adalah Li Xiao Yao. Nama yang tidak biasa, bukan? Orang tua aku berharap bahwa aku akan tumbuh untuk berurusan dengan pengganggu dan membantu orang miskin, tapi aku tidak dapat memenuhi harapan mereka. Orang hanya bisa menggambarkan aku sebagai orang biasa, karena aku hanya bekerja kurang dari dua bulan di beberapa perusahaan sains Hangzhou sebagai bagian dari keamanan. Aku harus menanggung rasa malu dan disiplin yang mengharuskan kegiatan beberapa hari tanpa makanan, semua karena pekerjaan ini tidak mampu memberi aku makanan enak tiga hari sekali. Aku bahkan tidak memiliki kelengkapan seragam keamanan dan harus bekerja shift sore setiap hari, yang memaksa aku untuk menanggung musim panas ini pertama-tama. Hidupku sama pahitnya dengan jus yang di peras dari labu pahit.
Lagipula, aku telah berkhayal untuk bertemu wanita cantik
berseragam sebelumnya, tapi dalam dua bulan aku berada disini, tidak ada yang
seperti itu. Para wanita disini sangat jelek saat tanpa makeup sehingga mereka
bisa menakut-nakuti seseorang dari akal sehat mereka, dan bahkan jika mereka
mengenakan makeup mereka masih akan membuat anda buang air besar di celana
anda.
Saat aku mengalihkan tatapan ke gedung perusahaan di
kejauhan, seorang wanita keluar. Dia adalah Wang Yan, bunga departemen keuangan.
Dada dan kakinya 9 poin, namun wajahnya hanya 1 poin.
Wang Yan mengenal aku, dan pinggulnya bergoyang, berjalan
keluar dari gedung dengan santai. Dia memiliki hak +- 7cm dan sepasang kaki
putih salju rampingnya dipajang penuh. Dia berhenti di pos penjaga, tersenyum,
dan berkata: “Li Xiao Yao, “Destiny” akan buka lusa. Apakah kamu ingin terus
bekerja dalam pekerjaan keamanan yang membosankan ini? Atau apakah kamu ingin
mengikutiku dan bergabung dengan kelompok yang depatemen keuangan kami lakukan
untuk menjadi orang jahat? Anda tahu, Aku mendapatkan helm permainan edisi
terbatas ...”
Aku melirik sepintas helm putih itu, yang memang baru saja
dirilis Destiny helm edisi terbatas. Helm ini harganya paling sedikit 10.000RMB
dan gaji bulanan aku hanya 1.000RMB. Pejalanan yang panjang!
Melihat kedepan, aku berkata dengan arogansi dan kesopanan,
“itu akan terlalu tidak adil bagi kamu, Nona Wang. Aku harus bekerja unutuk
mendapatkan penghasilan.”
Wang Yan lalu mengangkat helm itu, menekuk pinggangnya. Ini
memperlihatkan dua gunungnya. “Kamu tahu, Kakak disini sangat menyukai sikap
dingin mu. Kamu harus memikirkannya dengan seksama. Jika kamu berubah pikiran.
Aku bisa menyediakan makan tiga kali sehari dan kartu permainan. Juga...”
Dia mengankat kepalanya untuk menatapku dengan menggoda,
bokongnya membungkuk keatas dengan sangat jelas, mengatakan “jika kamu
melakukannya dengan baik, ada hadiah istimewa juga” sambil terseyum dengan
sensual.
Aku tetap diam sampai bunga taktis departemen keuangan itu
berlalu dan aku menarik napas lega dan tenang.
Manajer keamanan Lao Yu terbatuk, berkata sambil tersenyum:
“Li Xiao Yao, Wang Yan menyukaimu, bukan?”
Aku tetap diam dan berdiri di sana, membiarkan matahari
terus memanggang aku, seperti ayam panggang australia. Aku merasa seperti
sedang mengepul.
Sejujurnya, Wang Yan bukanlah orang yang paling menggoda ku.
Ya, itu karena gamenya, “Destiny”. Membutuhkan waktu 10 tahun pengembangan
sampai menghasilkan. “Destiny” membanggakan realisme 97%, dibandingkan dengan
yang meremehkan 37% sebelumnya. Selain itu, untuk pemula aku belum pernah
menyentuh VRMMO sama sekali, bagaimana mungkin aku tidak tergoda? Sayangnya,
gaji bulanan ku terlalu menyedihkan untuk membeli kemewahan ini.
Tubuhku bergetar sedikit, dan saat aku mulai curiga bahwa
aku benar-benar telah di panggang, Lao Yu tiba-tiba berteriak: “Li Xiao Yao,
kamu tidak perlu bejaga lagi, Liu Zong ingin kamu mengulurkan tangan pada
departemen foto. Ini adalah akhir pekan dan ada sekelompok model yang mengambil
gambar, itulah sebabnya mereka kekurangan tenaga kerja.
“Oke, aku mengerti.”
Bagian foto ada di lantai 7. Mereka biasanya menggundang
beberapa bintang atau model untuk difoto guna mempromosikan beberapa produk
baru. Adapun siapa yang ada disini hari ini, aku tidak tahu.
Saat memasuki lantai 7, staf langsung mengenali aku. “Li
Xiao Yao, pergi ke studio syuting dan tolong pindahkan kotaknya segera.”
Aku tahu itu! Aku benar-benar memiliki kehidupan pemindah
kotak.
“Hai, tahukah kamu siapa yang di foto hari ini?” Dia menepuk
pundakku dan bertanya.
“Tidak, siapapun yang difoto sama sekali tidak memedulikan
aku.” Jawabku sambil menggelengkan kepala.
Dia terseyum.”Tidak heran kamu belum memiliki pacar
sepanjang hidup mu, kamu sangat keras kepala!”
Belum punya pacar!
Tiga kata ini memiliki berat 3 pukulan di hati ku, menyakiti
rasa percaya diri aku.
“Siapa yang membuatmu begitu bersemangat?” Tanyaku.
“Bintang besar, Bung. Dan dia memiliki kecantikan yang luar
biasa! Kamu harus menganggap diri kamu beruntung bahkan bisa melihat seorang
dewi. Ini hari keberuntunganmu!”
“Lupakan bintangnya, aku hanya disini untuk memindahkan
kotak.”
“...”
Saat memasuki studio film, sebelum aku selesai memindahkan
kotak, sutradara film tersebut berteriak: “Li Xiao Yao, pergilah ke gudang 13
dan ambikan tangga. Pegilah cepat!
“Oke!”
Aku adalah bagian integral dari perusahaan, dimanapun barang
perlu dipindahkan, aku akan berada disana. Dengan sikap ini , aku akan menjadi
CEO segera.
Sambil berlari ke pintu gudang, aku mencoba membukanya dan
menyadari itu terkunci. Yah, itu baik-baik saja karena aku memiliki kuncinya.
Meraih sekumpulan kunci, aku memastikan bahwa aku telah menggambil kunci yang
benar dan membuka pintu.
Swish!
Saat pintu terbuka, aku cepat-cepat masuk, hanya untuk
mendengar jeritan. Adegan di depan mataku hampir melumpuhkan aku-
Ada skenario berdarah sempurna di sini. Itu adalah seorang
wanita muda dengan tubuh yang sangat indah, yang tampaknya sedang mengganti
pakaian. Di tangannya ada bra merah muda yang belum dipakai, dan puncak
kembarnya sedikit bergetar. Ada dua strobei berwarna daging. Melihat kebawah,
sutra menutupi bagian pribadinya dan di luarnya ada sepasang kaki panjang
seperti mutiara. Itu sangat menakjubkan!
Dia kaget terdiam dan berdiri di sana dengan linglung,
menatapku selama dua detik penuh dengan matanya penuh kemarahan, sebelum tenang
berkata: “Siapa Kamu?”
Aku juga tercengang. Tidak mengucapkan sepatah kata pun, aku
segera membanting pintu hingga tertutup.
Seakan aku mati lemas, diam berdiri disana. Untungnya,
ketika aku menggosok daerah bawah hidung ku tidak ada darah. Tidak ada suara
datang dari dalam. Wanita yang halus dan segar, berumur diatas wanita di
perusahaan kami. Dan jika aku tidak salah, inilah bintang yang sedang
dibicarakan orang itu. Apa yang telah aku lakukan ?
Tinggi 1.7 meter, penampilan 10 poin penuh, bodi 10 poin
juga, dan belum lagi dada 34D. Pasti ini bintangnya.
Meski hati ini terkoyak sedikit dari segala kekerasan hidup
ini, kupikir hidup ini bisa dianggap terpenuhi.
Melihat plat pintu, aku menyadari kesalahanku. Tanda itu berarti
ruang ganti B, yang aku duga 13. Dimana gudang 13? Siapa didunia ini yang
merancang plat pintu ini. Menjauhkan B sejauh ini?
Sepuluh menit kemudian, gemetar aku sampai di studio syuting
dengan tangga di tangan.
Di atas panggung, ada orang yang bermandikan dengan lampu
terang yang berpakaian ungu, produk perusahaan kami di tangan. Senyumnya
bersinar melelehkan hatiku. Seseorang bisa duduk di sini untuk waktu yang lama
hanya mengagumi. Para direktur stio berdiri disana linglung, mengagumi
kecantikannya tapi aku juga tidak melakukan hal yang sama. Itu benar, wanita
ini adalah 34D! Aku mati, dia benar-benar bintangnya.
“Cut!”
Menaruh tangga, aku berbisik kepada direkturnya: “Direktur,
aku telah membawa tangga. Apakah Anda memerlukan hal lain?”
Tidak mengubah kepalanya dari kaki menakjubkan 34D, dia
mengatakan kepadaku: “Tidak apa-apa, kamu bisa kembali dulu!”
“Oke...”
Ketika hendak pergi, wanita yang di terangi dengan lampu bersinar
berdiri dan berkata: “Ah, orang dengan seragam keamanan disana, tolong jangan
pergi dulu.”
Sutradara film bingung. “Nona Lin, apa yang anda butuhkan?”
34D menatapku, matanya yang indah menatap dengan licik.
Dengan senyuman yang mendalam, dia berkata: “Pengawalku memiliki suatu masalah,
jadi dia pergi dulu. Singkatnya, aku harus kembali ke rumah sendirian. Aku akan
membiarkan penjagaa keamanan ini mengantar ku pulang sebagai gantinya.”
“Baiklah, tentu saja!”
Salah satu direktur film menepuk pundakku. Bergumam dengan
suara rendah: “Anak yang sangat beruntung, dia menatap ke arahmu.”
Bibirku melengkung menjadi senyuman tipis, mengangkat
kepalaku untuk menatapnya. “Apakah dia menatapku? Dia jelas memikirkan
bagaimana membereskanku ...”pikirku dalam hati.
Setengah jam kemudian, semua syuting sudah selesai. 34D
menghampiri, baunya yang harum menyerang lubang hidungku. Dia tersenyum padaku
sambil berkata. “kamu tunggu saja disini. Jangan pergi dulu.”
Aku menundukan kepala dengan diam, telapak tangan penuh
keringat. Situasinya semakin parah.
Setelah sekitar 10 menit, 34D muncul dari ruang ganti dengan
atasan putih dan celana pendek, terlihat segar dan baru lagi. Sepasang kaki
panjang yang memukau dan pipi yang memabukan membuat orang kagum, tapi aku
tidak punya perasaan untuk menghargainya. Ini karena aky bisa merasakan niat
membunuh di balik senyuman itu. Seorang gadis kaliber ini pasti memiliki lebih
banyak kekuatan membunuh daripada wanita jelek itu.
“Mari pergi?” Tanyanya sambil tersenyum.
Aku menganggukan kepala dengan serius.
Aku mengikutinya keluar gedung, hanya untuk menyadari langit
mendung dan itu akan hujan.
Di tempat parkir, lampu audi TT putih bersinar. Aku
mengepalkan tanganku, tidak yakin apa yang akan terjadi.
'Ayolah!'
34D berkata dengan nada
perintah.
Dengan patuh aku masuk ke kursi penumpang saat dia duduk di kursi pengemudi dengan nyaman. Dengan menggantung barangnya, dia menoleh untuk menatapku dengan mata misterius dan berkata: “Jangan khawatir, kita akan pergi sebentar untuk bermain.”
“Pergilah bermain ...”
gumamku dengan lembut. Jantungku berdegup kencang. Apakah dia ingin bermain
dengan Audi-nya, atau apakah dia ingin bermain denganku?
Mesin Audi TT meraung dan melompat
keluar dari tempat parkir. Tidak berhenti di daerah perkotaan, dia langsung
menuju Jalan pegunungan Tianping. Pada saat bersamaan, langit bergemuruh dengan
guntur dan hujan mulai turun. Pi pi da da Pukulan deru hujan di jendela mulai.
Namun, mobil tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda melambat, yang membuat
jantungku hampir berhenti. Meski 34D ini melaju dengan baik, pasti terlalu
berbahaya untuk menyetir seperti ini.
Si Audi tiba-tiba
terhuyung berhenti, mobil di bahu jalan. Diam-diam, dia berbaring di kursi dan
menatapku sambil tersenyum: “Tunggu disini sebentar.”
“...”
Dia menekan nomor,
mengatakan “Aku sudah tiba, jam berapa kalian akan datang? Mengapa? Hanya
karena hujan, kita tidak bisa balapan lagi? Jangan bercanda dengan aku dan
segera kemari! '
Aku tidak mengatakan
apapun, tapi aku sudah mencium aroma sesuatu yang tidak menyenangkan.
Seperti yang diharapkan,
tiga puluh menit kemudian, dua mobil menyusuri jalan gunung, satu Ferrari, dan
satu lagi Camaro. Keduanya sangat bagus saat balapan, ini benar-benar merupakan
perlombaan antara anak-anak kaya, tuan yang baik. Meski TT hebat, bagaimana
bisa dibandingkan dengan Ferrari?
Aku menatap 34D, dan dia
menatapku. Senyum manis yang menyihirku.
“Kamu ...” Aku tetap
tenang dan berkata: “Apakah Kamu berencana untuk mati dengan aku?”
34D tersenyum dan dengan lembut berkata: “Apa salahnya, apakah kamu takut?”
Meluruskan dada aku, berkata: “Jangan konyol?”
“ Juga, cara Kamu menatap di ruangan ganti sekarang sudah memutuskan nasibmu”katanya.
“Maaf, aku tidak bermaksud untuk itu. Aku hanya berusaha mencari tangga.”
34D meregangkan tubuhnya, berkata sambil tersenyum: “Tidak masalah, jangan pedulikan.’'
“Bagaimana aku tidak
keberatan, aku akan mati di sini!'” Pikirku dalam hati.